Kisah Miris Satinah, TKW Yang Akan Dihukum Mati di Arab:
Quote:1. Awal Kasus Bermula
Kasus Satinah binti Djumadi sendiri sudah ramai diperbincangkan semenjak beberapa tahun silam. Semua dimulai ketika TKW asal kabupaten Ungaran itu melakukan pembunuhan pada awal Juni 2009. Satinah membunuh majikan perempuannya, Nura al Gharib yang dipicu lantaran dia sering dianiaya dan diperlakukan tidak senonoh oleh majikan dan keluarganya.
Saat pembunuhan itu terjadi, Satinah dan Nura sedang berada di dapur. Menurut penuturan Satinah, Nura menganiaya dirinya dengan cara mencoba membeturkan ke tembok dan Satinah berusaha menyelamatkan diri dengan memukulkan adonan roti ke tengkuk Nura yang langsung tak sadarkan diri. (kpl/aia)
Quote:2. Dihukum di Negeri Orang
Satinah pun mengakui perbuatannya dengan cara menyerahkan diri. Meskipun begitu, Satinah dianggap mencuri uang majikannya sebesar SAR 37.970 atau sekitar Rp 115,6 jutaan. Saat di penjara, korban rupanya koma dan kemudian meninggal. 3 tahun awal di penjara, 5 kali persidangan Satinah kurang mendapat perhatian dari staff KBRI di Arab Saudi.
Dia telah dipenjara di kota Gaseem semenjak tahun 2009, melalui vonis pengadilan Syariah tingkat pertama hingga Kasasi di tahun 2010, Satinah diganjar hukuman mati (Qishash) karena terbukti melakukan pembunuhan berencana. Satinah seharusnya divonis bulan Agustus 2011 namun diperpanjang sebanyak tiga kali yaitu pada Desember 2011, Desember 2012 dan Juni 2013. (kpl/aia)
Quote:3. Dipermainkan Hukum?
Setelah menerima hukuman, Satinah meminta perlindungan ke kantor KBRI di Arab Saudi. Dengan bantuan Gubernur kota Gaseem, akhirnya dicapai kesepakatan pemaafan dengan membayar uang Diyat sebesar SAR 500 ribu atau sekitar 1,5 miliar rupiah sebagai pengganti hukuman Qishash.
Namun rupanya pihak keluarga korban di Arab kemudian menaikkan besaran uang Diyat itu menjadi SAR 10 juta atau mencapai 30 miliar rupiah sehingga kasus Satinah ini terendus pula oleh pemerintah di Indonesia dan dibentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan WNI/TKI Terancam Hukuman Mati di Luar Negeri. (kpl/aia)
Quote:4. Dipenjara Tetap Bekerja
Kini hampir tujuh tahun sudah Satinah mendekam di penjara wilayah Al Gaseem, Arab Saudi. Keluarganya di Indonesia pun sempat berkunjung ke sana dan bertutur bahwa Satinah tetap sehat dan pasrah. Melalui keluarganya, Satinah mengakui jika dia bersalah dan siap melakukan hukuman pancung. Bahkan selama di penjara Satinah mendapat perlakuan baik, seperti dilansir Kompas.
Satinah rupanya membuat kerajinan tangan berupa tasbih dan tas yang menghasilkan uang mencapai SAR 150 atau sekitar 450 ribu rupiah. Sepertinya bagi Satinah, dia ingin menjalani kehidupan dengan tetap optimis. (kpl/aia)
Quote:5. Tarik Ulur Soal Penebusan
Menurut pengadilan Gaseem, pihak keluarga korban Nura al-Gharib memberikan tenggat waktu bagi Satinah pada 14 Desember 2012 untuk membayar uang Diyat. Sebelumnya pihak ahli waris Nura memang mematok uang tebusan mencapai SAR 10 juta (sekitar 30 miliar rupiah) yang kemudian diturunkan menjadi SAR 7 juta (Rp 21 miliaran) karena menilai pembunuhan Satinah adalah spontan.
Meskipun begitu dilansir Merdeka, pemerintah melalui Satgas pelindungan TKI menahan nilai uang tebusan di angka SAR 4 juta (sekitar Rp 12,1 miliaran). (kpl/aia)
Quote:6. Eksekusi 3 April 2014
Sepertinya kisah miris Satinah memang begitu mengiris hati. Setelah pihak keluarga korban menolak uang ganti rugi SAR 4 juta (Rp 12,1 miliar) pada Februari silam, maka kini Satinah seakan menunggu waktu menuju hari eksekusi dirinya oleh algojo pengadilan Arab. Beruntung bagi Satinah, pemerintah Arab Saudi masih memberikan waktu sekitar dua bulan.
Meskipun begitu seperti dilansir Kompas, jika dua bulan tidak ada kesepakatan soal uang Diyat yang dipatok keluarga sebesar SAR 7 juta (Rp 21,3 miliaran) maka Satinah akan dihukum mati pada 3 April 2014. (kpl/aia)
Quote:7. Surat Untuk Majikan Satinah
Upaya tanpa menyerah terus dilakukan demi membebaskan Satinah binti Jumadi (41) dari ancaman hukuman pancung. Dilansir BBC Indonesia, selain berdoa, anak Satinah yakni Nur Afriana (20) menulis sebuah surat yang ditulis dalam bahasa Indonesia untuk diberikan kepada keluarga korban Nura al Gharib, majikan yang dibunuh Satinah.
Dalam surat itu, Nur menceritakan perasaan hatinya yang sangat merindukan ibunya. Di mana dia bercerita soal masa kecilnya yang ditinggal kedua orangtuanya yang merantau. Betapa Nur sangat berharap bisa dipertemukan lagi dengan ibunya. (kpl/aia)
Quote:8. Bantuan Negeri Lain
Kisah eksekusi Satinah sepertinya menggugah hati banyak pihak. Tak hanya pemerintah Indonesia melakukan upaya Diyat yang berhenti di angka SAR 4 juta (Rp 12,1 miliar) dan negosiasi dengan keluarga korban Nura al Gharib, Satinah mendapatkan bantuan dari negeri lain, seperti dilansir Kompas.
Disebutkan ada seorang pangeran yang merupakan anggota keluarga kerajaan Saudi Arabia yakni Pangeran Turki bin Abdullah yang membantu upaya pembebasan Satinah. Bahkan lembaga Lajnah Al Afwu Islah Dathil Bain yang berupaya perdamaian di provinsi Gaseem terus memberikan usaha maksimal. Dua pihak itu disebut-sebut terus membantu memberikan donasi dalam membayar uang Diyat guna menghindarkan Satinah dari hukum pancung 3 April 2014 nanti. (kpl/aia)
Quote:9. Koin Untuk Satinah
Semakin dekatnya waktu tersisa bagi Satinah sebelum hukum pancung dilaksanakan memang semakin banyak pihak yang melakukan upaya dari berbagai hal. Jika pemerintah berhenti di kisaran Rp 12 miliar dan keluarga korban meminta Rp 21,3 miliar sepertinya mereka yang tergerak hatinya melakukan hal-hal lain dengan swasembada.
Salah satunya adalah rekening yang dibuka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah. Lalu para musisi yang gencar dilakukan oleh Melanie Subono melalui petisi dan ajakan membuat video di blog pribadinya. Melalui kasus Satinah, semoga Indonesia bisa lebih baik lagi. (kpl/aia)
Sumber:
Code:
http://www.kapanlagi.com/plus/kisah-miris-satinah-tkw-yang-akan-dihukum-mati-di-arab-c0f5a7-1.html
Quote:REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Hitungan mundur tenggat waktu eksekusi Satinah (41),TKW asal Dusun Mrunten, Desa Kalisidi, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tinggal 13 hari.
Namun upaya untuk meloloskan janda satu anak ini dari eksekusi mati di negeri Arab Saudi masih menemui jalan yang sangat terjal. Baik cara- cara diplomasi maupun upaya untuk memenuhi kekurangan diyat yang diminta ahli waris mantan majikan Satinah.
Salah satunya rekening donasi untuk Satinah yang dibuka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) provinsi Jawa Tengah. “Rekening tersebut baru terisi Rp 20 juta lebih sekian,” ungkap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Semarang, Jumat (21/3).
Ganjar juga mengakui, memang baru akan berkontribusi secara pribadi untuk mengisi rekening kepedulian yang akan didonasikan untuk membantu Satinah ini. Hal ini sebagai bentuk gotongroyong untuk menyelamatkan warganya yang tengah kesandung permasalahan di negeri orang.
“Barangkali, rekening ‘gotongroyong’ untuk membantu Satinah ini dapat disosialisasikan kembali agar warga Jawa Tengah yang berkontribusi semakin banyak,” tambahnya.
Terkait persoalan yang membelit Satinah dan TKW asal Jawa Tengah lain yang kesandung persoalan, Ganjar menegaskan perlu disikapi secara proporsional. Jika masalah tersebut kriminal maka kita harus mengikuti hukum yang berlaku di negara tersebut. Karena ini bagian dari cara menghormati kedaulatan negara lain.
Sebaliknya jika masalah yang membelit warga Negara Indonesia di luar negeri tersebut bukan kejahatan, tentunya akan dibela.
Terkait masalah Satinah, baru- baru ini utusan kementrian Luar Negeri (Kemlu) bertemu dengannya untuk berkontribusi bersama- sama. Salah satunya upaya untuk membukakan saluran donasi untuk Satinah, di rekening BRI nomor 0325-01-001406-30-2 atas nama Disnakertrans provinsi Jawa Tengah.
Menurut Gubernur, inti permasalahan dalam kasus Satinah ini adalah permintaan duit (red; diyat) pihak ahli waris yang jumlahnya pun terus bertambah. Melalui beberapa kaliupaya negosiasi, besaran uang yang diminta pun dapat ditekan, hingga belakaangan muncul nominal Rp 21 miliar.
Saat ini, upaya jangka pendek yang bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan pihak ahli waris untuk dapat memaafkan dan mengurangi jumlah diyat. “Hal ini masih terus dilakukan oleh Kemlu bersama Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (kemenakertrans),” kata Ganjar.
BACA INI SAMPAI SELESAI
Quote:SAHABAT… GUE MEMOHON
Sahabat,
Gue sangat butuh bantuan semua orang
Ini bisa jadi kesempatan sekali seumur hidup untuk lo bantu sesama,kecil bagi lo tapi ini hidup dan mati bagi orang lain
Please . Kalau lo peduli .
Buat yang udah nunggu clip baru gue gw, kick off untuk BERAKHIR ,SELESAI maaf ada hal2 yang jauh lebih penting dari gue launch apapun , dan itupun harus menunggu dulu. Maaf ya
Basically, inilah yang terjadi .
Pada Sept 2006, seorang wanita bernama Satinah berangkat ke Arab , dan kali ini sejak berangkat beliau tidak pernah mengabari keluarganya, sampai 3 bulan kemudian dia menelepon Indonesia dan bilang dia sedang di kantor polisi, tanpa penjelasan lanjut.
Setelah itu ? BLANKtanpa kabar.
Sampai
Suatu hari di 2008, berkat orang yang menjenguk teman di penjara arab, ditemukanlah Satinah di sana, dan akhirnya 2009 Satinah menghubungi keluarga nya dan mengabari
Saya dipenjara karena tuduhan membunuh majikan saya
Yang terjadi adalah :
Saya memasak di dapu,r majikan saya berteriak teriak, menjambak rambut saya, dan saat ingin membentur benturkan kepala saya ketembok, saya coba melawan , dank arena yang ada didekat saya hanya adonan roti, maka saya pukul kan adonan itu ke tengkuk sang majikan yang sedang menjambaki saya , dan dari pukulan itu majilkan saya ambruk
Satinah panic , lari + MENYERAHKAN DIRI KEKANTOR POLISI. Bukan ditangkap,MENYERAHKAN DIRI LANGSUNG .
Dalam 3 tahun itu , Satinah 5x disidang dan TIDAK ADA SATUPUN STAFF KBRI yang membantu atau mendampingi .
Sialnya, saat satinah di Penjara, sang majikan meninggal setelah sempat koma .
Disatu sisi, beruntung adik ipar dari Satinah, kebetulan mengenal salah satu pegawai Metro tv bernama BAMBANG ,yang akhirnya membawa Satinah ini pada Media , DAN secara tidak ada kepedulian pemerintah selama 3 tahun, beliau memperkenalkan Keluarga satinah kepada LSM yang peduli ( bahasa mereka ), yaitu MIGRAN CARE, dimana tempat saya ( Melanie subono ) bertugas .
Sampai hari ini kita mendampingi beliau .
Pada 13 Okt 2009, kita mendampingi kakak satinah ke KEMENLU , dan menjelaskan kondisi Satinah, tidak adanya KBRI dll
Dan pada 26 Sept 2011 kita kembali mendampingi mereka ke KEMENLU untuk meminta dan menjelaskan hal yang sama .
Akhirnya, 9 okt 2011 , 3 staff kemenlu datang ke rumah keluarga Satinah, dimana mereka berkata akan mencoba mengupayakan maaf dan bebas dari hukuman mati dan meminta keluarga membuat surat bahwa pihak MENLU SUDAH mendatangi keluarga L
Pada 15 oktober 2011 mendadak Satinah menelepon rumah, menanyakan kabar anak perempuannya , mengatakan dia seangat gelisah dan tidak tenang .
Pada 18 Oktober 2011. , kita mendampingi kakak dan putri Satinah menghadap Ombudman meminta instansi terkait focus pada kasus ini
Pada 21 Oktober 2011, kita mendampingi kakak kandung Satinah dan diterima langsung oleh Meteri Tenaga Kerja MUHAIMIN ISKANDAR , yang mengatakan:
Satinah SUDAH MENDAPAT KAN MAAF , hanya perlu membayar uang diat
HARI INI , 19 MARET 2014
8 tahun kemudian ,
sudah ditetap kan bahwa kalau uang diat tidak dibayar 21M, maka pada tanggal 3 April 2014 , Satinah akan di PANCUNG .
15 hari lagi,
aka nada yang harus menjelaskan ke ANAK GADIS Satinah .. Apa itu dipancung ? Kenapa ibu tidak punya kuasa atas lehernya sendiri ?
Maksudnya, dia akan (maaf ) dipisahkan tubuh dengan lehernya ?
Konon katanya Hari ini, pemerintah hanya punya uang 12 M untuk membayar diAt .
Hari ini , para pekerja migran lain di Indonesia maupun seluruh dunia menyawerkan menyisikan uang gaji mereka yang hampir tidak ada , untuk demi bisa memenuhi angka 9M sisa uang pembebasan Satinah .
Tahun lalu saja, 83 TRILLIUN disetor mereka ke Negara .
Tahun lalu saja, belasan MILLIAR dipakai anggota dewan kita untuk jalan jalan keluar negeri atas nama studi banding
Tahun lalu saja, Pak Presiden membeli pesawat baru , yang dipamerkan satu jam setelah KELUD meletus .
Hari ini, gue Melanie Subono yang emang belum siapa siapa, gue ngerasa ga kuat, gue ngerasa gagal gue gak tau apap yang musti gue kerjain untuk ngetuk hati orang orang .
Berhari hari gue nangis dipundak para sahabat sambil gak bisa bayangin andai itu orang tua gue .
Menangis menemukan orang yang masih bisa bilang Udah gak usah ikutan
Menangis mbayangin mba Satinah menghitung hari .
Andai tidak terbayarkan, 14 hari lagi, beliau akan bersama Tuhan .
Yes bersama Tuhan, karena Tuhan TIDAK AKAN TEGA MENYATUKAN ORANG BAIK bersama para setan tidak peduli yang udah booking kapling mereka di neraka .
Sementara ini, banyak para musisi, public figure dll yang sudah mengirimkan banyak video yang GUE akan coba SAMPAIKAN KE MBA SATINAH SETIAP HARI via KBRI atau .. via hp pendampingnya yang berada di arab sana
Silahkan lo tonton tiap hari lo klik ,sebarkan SEBANYAK BANYAKNYA
Setiap klik elo, akan di link ke pemerintah, sama seperti petisi dll sbelumnya .
Ada harapan 14 hari
Gak ada yang gak mungkin
Lo, bisa juga kasih video lo
Plis buat itu gak lebih dari 60 detik dan plis dari HP aja, supaya tidak berat gue kirim ke siapapun di arab
dan yang pasti ke putri dan keluarga beliau
Dan plis JANGAM buat beliau sedih buat happy aja J
Plis Ini bukan yang bisa lo iya entar besok , nanti deh kalau nanti sore semua selesai, gimana ?
Kirim video lo ke : melaniesubono@yahoo.co.uk
Kirim dua kali, yahoo suka nyangkut soalnya
demiTuhan gue minta tolong ayo bergerak
gue pribadi akan mendampingi keluarga pada 3 April untuk siapapun yang mau menitip apapun ,bisa dikirimkan ke gue
Email gue, akan gue kasih alamatnya akan gue sampaikan nantinya .
Buat yang mau drop barang atau gue ambilin videonya pakai hp gue, yang dijakarta TOLONG datang ke Borneo Beerhouse hari jumat, jam 8 malam gue aka nada disana
Silahkan berasalan kalau mau, dan silahkan bohongi diri sendiri kalau kesempatan ini lewat .
Ini hidup orang
Kita bisa jadi penyemangat untuk mereka
Semua akan gue naikkan nantinya di : www.vimeo.com selain dikirimkan pada keluarga dan ibu
Video dari para musisi , dll yang peduli dan sudah dikirimkan ke gue, akan pun mulai dinaikkan hari ini disana
Dan bisa lo tonton mulai pukul 3 siang ini
Tolong
Dengan semua tenaga gue, gue berlutut dan berdoa mengharapkan kalian tergerak .
Hormat gue sedalam dalamnya pada INDONESIA
Melanie subono
Info Terbaru
SEMOGA AGAN TERKETUK HATINYA.
Quote:Masih kurang 3M untuk membebaskan Ibu Satinah dr hukuman Pancung,
13 Hari lagi. 10rb rupiah, sgt berarti untuk membebaskan belaiu.
Yg mau bantu Ibu SATINAH bisa kirim bantuan ke
BCA melanie subono 2191221666 atau ke NIAGA migrant Care 908.01.00670.003
Bismillah.
Disini saya bukan bermaksud apa apa. saya ingin menyebarkan informasi ini untuk kita semua bagaimana jika yang terjadi pada ibu satinah adalah ibu kita. saya mengajak agan agan semua untuk bersama sama menolong Ibu Satinah. Satu kebaikan dari Kita InsyaAllah ada Mukjizat dari Allah yang bisa membebaskan Ibu Satinah Ketika dari Pemerintah Kita, INDONESIA tidak mau mengeluarkan uang sebanyak 21M untuk menolongnya.
Bantu Sebarkan Ini ke Yang lain ya gan
Maaf jika ini Repost.
Untuk yang ingin bertanya langsung soal ini, bisa langsung ke Melanie Subono melalui Akun Twitternya disini https://twitter.com/melaniesubono
Masuk Media
dan Ini media yang saya kira cukup parah, karena "Hot"
Sub Forum Yang Berpartisipasi:
Entrepreneur Corner
Penawaran Kerjasama,BO,Distribusi dan Agen
The ExClusive Business Club
Mungkin ada SF yang lain. Silahkan
SELURUH ARTIKEL BERASAL DARI KASKUS HT, kami tidak bertanggung jawab dari informasi yang ada disini